Adab Makan dan Minum Dalam Islam

Adab Makan dan Minum Dalam Islam – Sahabat Muslimah, segala sesuatu yang kita peroleh dan konsumsi akan berpengaruh pada tubuh kita. Salah satunya makan dan minum, tentu hal ini sangatlah sepele karna kegiatan primer yang kita lakukan sehari-hari.

Nah sahabat, apa saja adab makan dan minum yang sesuai dalam islam?. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini dengan seksama.

Adab Makan Dan Minum Dalam Islam

Islam menganjurkan umatnya untuk makan yang halal dan bergizi. Halal berarti tidak ada larangan syar’i untuk menikmatinya, baik karena sifat benda yang dimakan atau cara mendapatkannya.

Bergizi artinya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, karbohidrat, protein, dan lemak. Dengan kita memilih makanan yang baik, diharapkan dapat menjadi sumber energi yang akan mendorong kita untuk berbuat kebajikan. Dengan demikian, makanan tersebut memiliki keberkahan bagi hidup kita.

Makanan Seorang Muslim: Baik dan Halal

Sebagaimana Firman Allah Ta’ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah Ayat 172)

Membaca Basmalah Saat Makan dan Memulai dengan yang Terdekat

Dari Umar bin Abu Salamah r.a, ia berkata,

كُنْتُ فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

Artinya : “Dulu aku berada di pangkuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas tanganku memegang piring, maka beliau bersabda kepadaku: “Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di hadapanmu.” (Hadits Muslim Nomor 3767)

Makan dan Minum dengan Menggunakan Tangan Kanan

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

لِيَأْكُلْ أَحَدُكُمْ بِيَمِينِهِ وَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ وَلْيَأْخُذْ بِيَمِينِهِ وَلْيُعْطِ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ وَيُعْطِي بِشِمَالِهِ وَيَأْخُذُ بِشِمَالِهِ

Artinya : “Hendaknya salah seorang dari kalian makan dengan tangan kanan, minum dengan tangan kanan, mengambil dengan tangan kanan dan memberi dengan menggunakan tangan kanannya, sesungguhnya setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya serta mengambil (sesuatu) dengan tangan kiri.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3257)

Cara Memberi Minum Orang Lain

Dari Anas bin Malik r.a, Bahwa “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah di suguhi susu yang telah di campur dengan air, di sisi kanan beliau ada seorang Arab badui dan di sebelah kirinya Abu Bakar. Kemudian beliau meminum susu tersebut lalu memberikan (sisanya) kepada orang Arab badui itu seraya bersabda: “Dari yang sebelah kanan dan seterusnya.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3416)

Tidak Minum Sambil Berdiri

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat seorang lelaki minum sambil berdiri,

لِرَجُلٍ رَآهُ يَشْرَبُ قَائِمًا قِئْ قَالَ لِمَ قَالَ أَتُحِبُّ أَنْ تَشْرَبَ مَعَ الْهِرِّ قَالَ لَا قَالَ فَقَدْ شَرِبَ مَعَكَ شَرٌّ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

Artinya : “Beliau bersabda kepada seorang laki-laki yang beliau lihat sedang minum sambil berdiri: “Muntahkanlah.” Orang itu berkata; “Kenapa?” Beliau bersabda: “Apakah kamu senang minum bersama kucing?” laki-laki itu menjawab; “Tidak.” Beliau bersabda: “Sungguh telah minum bersamamu sesuatu yang lebih buruk dari kucing yaitu Syetan.” (Hadits Darimi Nomor 2035)

Tidak Makan dan Minum dari Tempat yang Terbuat dari Emas dan Perak

Dari Hudzaifah r.a, ia berkata, Aku mendengar Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

لَا تَشْرَبُوا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَا تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَالدِّيبَاجَ فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَكُمْ فِي الْآخِرَةِ

Artinya : “Janganlah kalian minum dari tempat yang terbuat emas dan perak dan janganlah kalian menggunakan kain sutera dan dibaj (sejenis sutera), karena itu semua untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat kelak.” (Hadits Bukhari Nomor 5202)

Kadar (Ukuran) Makan yang Baik

Dari Miqdam bin Ma’dikarib r.a, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتْ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ

Artinya : “Tidaklah anak Adam memenuhi tempat yang lebih buruk daripada perutnya, ukuran bagi (perut) anak Adam adalah beberapa suapan yang hanya dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika jiwanya menguasai dirinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3340)

Tidak Mencaci Makanan

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata,

مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

Artinya : “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Bila beliau berselera, maka beliau memakannya dan bila tak suka, maka beliau meninggalkannya.” (Hadits Bukhari Nomor 4989)

Tidak Makan Secara Berlebihan

Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

الْمُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِي مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ

Artinya : “Orang mukmin makan dengan satu usus (perut) sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus (perut).” (Hadits Muslim Nomor 3841)

Tidak Meniup Minuman

Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّفْخِ فِي الشَّرَابِ

Artinya : “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang meniup air minum.” (Hadits Darimi Nomor 2041)

Menghormati Tamu dan Melayaninya Sendiri

Firman Allah Ta’ala, “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan.” (QS. Adz-Dzariyat Ayat 24-27)

Dari Abu Syuraih Al-Ka’bi r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

Artinya : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya sehari semalam, dan tidak boleh baginya (tamu) untuk menginap di rumah saudaranya hingga (saudaranya) merasa terganggu. Masa bertamu itu hanya tiga hari, dan apa yang di berikan untuk tamunya setelah tiga hari maka baginya adalah sedekah.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3665)

Posisi Duduk ketika Makan

Dari Abdullah bin Bisr r.a, ia berkata,

أَهْدَيْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاةً فَجَثَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ يَأْكُلُ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ مَا هَذِهِ الْجِلْسَةُ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ جَعَلَنِي عَبْدًا كَرِيمًا وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا عَنِيدًا

Artinya : “Saya menghadiahkan kambing (bakar) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau makan sambil duduk berlutut di atas kedua tumitnya. Maka berkatalah seorang Arab badui, “Duduk apakah ini?” beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah menjadikanku sebagai seorang hamba yang lemah lembut (mulia), dan tidak menjadikanku hamba yang keras dan sombong.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3254)

Bacaan Setelah Makan

Dari Muadz bin Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata,

مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya : “Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan; Al HAMDULILLAAHILLADZII ATH’AMANII HAADZAA WA RAZAQANIIHI MIN GHAIRI HAULIN MINNII WA LAA QUWWATIN (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku minum ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku) maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits Tirmidzi Nomor 3380)

Demikian ulasan tentang Adab Makan Dan Minum Dalam Islam. Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.