Ayat Tentang Bersyukur Atas Nikmat Allah SWT

Ayat Tentang Bersyukur Atas Nikmat Allah SWT – Sahabat Muslimah, bersyukur dapat dimaknai sebagai menerima semua nikmat yang ada pada diri kita masing-masing. Sungguh betapa besar dan banyak nikmat yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada kita.

Setiap hari silih berganti kita merasakan satu nikmat kemudian beralih kepada nikmat yang lain. Di mana kita terkadang tidak membayangkan bagaimana sebelumnya akan terjadi dan mendapatkannya. Sangat besar dan banyak karena tidak bisa untuk dibatasi atau dihitung dengan alat secanggih apapun di masa kini bahkan dimasa yang akan datang.

Orang yang bersyukur kepada Allah akan memperbanyakkan ucapan syukur dan terima kasih kepada-Nya. Mereka akan meningkatkan keimanan dan ketaatannya kepada Allah dan akan membesarkan nikmat sekalipun nikmat itu kecil saja.

Ayat Tentang Bersyukur Atas Nikmat Allah SWT

Kita dapat mensyukuri nikmat dengan cara berdzikir, dengan lisan kita dapat mengucapkan alhamdulillah, dengan hati yaitu meyakini bahwa segala bentuk nikmat & berkah datangnya semata hanya dari Allah SWT dan kita dapat mensyukuri nikmat Allah SWT dengan perbuatan kita dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Nah Sahabat, kali ini kita akan menyajikan beberapa ayat yang berkaitan tentang bersyukur atas nikmat Allah SWT. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini.

Ayat-ayat Tentang Bersyukur

Syukur berarti ucapan, sikap, dan perbuatan terimakasih kepada Allah SWT, dan penggakuan yang tulus atas nikmat dan karunia yang telah diberikannya. Nikmat yang diberikan sangat banyak dan bentuknya bermacam-macam, disetiap detik yang dilalui manusia tidak pernah lepas dari nikmat Allah SWT, nikmatnya sanggat besar. Sehingga manusia tidak akan dapat menghitungnya. Berikut ayat-ayat dalam Al-Qur’an mengenai Syukur.

Surat Al-Baqarah ayat 152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya : “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Dzikrullah yang paling utama adalah jika diucapkan oleh lisan dan meresap di hati, inilah dzikr yang membuahkan ma’rifatullah (mengenal Allah), kecintaan-Nya dan pahala yang besar.Yakni atas nikmat-nikmat Allah yang diberikan dan dihindarkan-Nya dari berbagai musibah.

Syukur itu bisa dengan hati, yakni dengan mengakuinya, bisa dengan lisan yaitu dengan memujinya dan dengan anggota badan yaitu dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Ingkar atau kufur yang dimaksud di sini adalah ingkar kepada nikmat dan tidak mensyukurinya. Bisa juga makna kufur di sini adalah umum, yang paling parahnya adalah kufur kepada Allah kemudian maksiat yang berada di bawah syirk.

Surat Ibrahim ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih“.

Dalam ayat ini Allah SWT memberikan peringatan kepada kaum Bani Israil. Bahwa ketika kalian diberitahu Tuhan dengan mengatakan, “Apabila kalian mensyukuri nikmat penyelamatan dan lain-lain yang pernah Aku berikan kepada kalian berupa keteguhan iman dan ketaatan, niscaya Aku akan menambah nikmat-nikmat yang telah Aku berikan itu. Tetapi apabila kalian mengingkarinya dengan kekafiran dan perbuatan maksiat niscaya Aku akan menyiksa kalian dengan siksaan yang menyakitkan. Siksaan-Ku memang sangat pedih bagi orang-orang yang ingkar.

Surat Luqman ayat 12

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji“.

Allah SWT. memberitahukan tentang nikmat-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya yang mulia; Luqman. Nikmat yang diberikan-Nya itu adalah hikmah (kebijaksanaan), yaitu pengetahuan terhadap kebenaran sesuai keadaan yang sebenarnya dan mengetahui rahasianya.

Hikmah adalah mengetahui hukum-hukum dan mengetahui rahasia yang terkandung di dalamnya, karena terkadang seseorang berilmu namun tidak mengetahui hikmahnya. Berbeda dengan hikmah, maka ia mencakup ilmu, amal, dan hikmah atau rahasianya. Oleh karena itulah, ada yang menafsirkan hikmah dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.

Surat Luqman Ayat 14

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Surat An-Nahl ayat 78

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Disebutkan ketiga hal ini karena kelebihannya, meskipun anggota badan yang lain juga merupakan pemberian Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Ketiga hal ini merupakan kunci bagi setiap ilmu. Seorang hamba tidaklah mendapatkan ilmu kecuali melalui salah satu pintu ini.

Yakni terhadapnya sehingga kamu beriman. Bersyukur terhadapnya adalah dengan menggunakan pemberian itu untuk ketaatan kepada Allah. Barang siapa yang tidak menggunakan untuk berpikir mencari kebenaran atau untuk ketaatan kepada Allah, maka semua itu akan menjadi hujjah terhadapnya (berbalik menimpanya), dan sama saja membalas nikmat dengan keburukan.

Surat An-Nahl Ayat 114

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”

Surat Al-Ankabut ayat 17

إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya : “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.”

Surat Al-Qashash Ayat 73

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya : “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”

Surat Az-Zumar Ayat 66

بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

Artinya : “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”

Setelah Ibrahim memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya serta melarang mereka menyembah berhala, maka Beliau menerangkan kekurangan pada berhala itu dan ketidakberhakannya untuk disembah.

Seakan-akan dikatakan, Telah jelas bagi kita bahwa berhala-berhala itu dicipta dan memiliki kekurangan, tidak mampu memberikan manfaat dan tidak mampu menimpakan bahaya, tidak mampu mematikan dan tidak mampu menghidupkan serta membangkitkan, jika sifatnya seperti ini, maka berarti ia sangat tidak berhak untuk diibadahi dan disembah, sedangkan hati butuh menyembah dan meminta kebutuhan, maka pada lanjutan ayatnya, Ibrahim mendorong mereka untuk mengarahkannya kepada yang berhak disembah yaitu Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan meminta dipenuhi kebutuhan kepada-Nya.

Yakni karena Dia yang memudahkannya, menakdirkannya, mengabulkan doa orang yang berdoa kepada-Nya dalam masalah agama dan dunianya. Karena Dia Maha sempurna, Yang mampu memberikan manfaat dan menimpakan madharrat, lagi yang mengatur alam semesta sendiri. Karena semua yang sampai kepada makhluk berupa kenikmatan adalah berasal dari-Nya, dan semua musibah yang hendak menimpa, maka Dia yang menolaknya.

Dia akan membalas amalmu, memberitakan apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu tampakkan. Oleh karena itu, berhati-hatilah kamu ketika menghadap-Nya sedangkan kamu di atas perbuatan syirik, dan carilah hal yang mendekatkan dirimu kepada-Nya dan yang menjadikan kamu memperoleh pahala-Nya ketika menghadap-Nya.

Demikian ulasan tentang Ayat Tentang Bersyukur Atas Nikmat Allah SWT. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu untuk kita semua. Terimakasih 🙂