Adab Berdoa Dalam Islam – Doa merupakan senjatanya orang mukmin dan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh agama Islam. Sebagaimana ibadah lainnya, Islam juga mengatur perihal adab yakni etika dalam berdoa dan tata caranya. Salah satunya adalah keterjagaan hati.
Doa merupakan bentuk atau cara komunikasi langsung seorang hamba kepada Sang Penciptanya. Tidak heran jika sebagian ulama memaknai doa sebagai bentuk eskpresi kefaqiran atau kebutuhan hamba-Nya kepada Allah SWT.
Adab Berdoa Dalam Islam
Mengutip dari buku Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar menyebutkan ada 10 adab dalam berdoa. Hal ini menunjukkan betapa sakralitas ibadah doa.
10 Adab Berdoa Dalam Islam
Nah inilah tatacara, adab dan etika seorang Muslim dalam berdoa:
Hendaknya dalam keadaan suci
Artinya segala sesuatu yang ada di tubuh termasuk makanan, minuman, pakaian dan apapun yang menempel di tubuh harus bersih dan suci serta halal dari cara mendapatkannya.
Memilih waktu yang utama
Pertama adalah kita menantikan waktu-waktu mulia atau waktu-waktu yang yang mustajab untuk berdoa. Seperti pada saat sedang berpuasa senin kamis, puasa Ramadhan, waktu di bulan Ramadhan, hari Arafah, hari Jumat, di sepertiga malam, saat adzan berkumandang, diantara adzan dan iqamah, saat minum air zam-zam, pada malam lailatul qadar, saat turun hujan, saat bersujud, saat bertemu musuh, dalam keadaan tertindas, dan pada waktu sahur.
Mengangkat kedua tangan, menghadap kiblat dan mengusap kedua tangan ke wajah setelah selesai berdoa.
Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah SAW. bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”
Bersuara dengan lirih
Artinya mengatur volume suara agar tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu pelan sampai (tidak bersuara), karena Allah SWT tidak tuli dan Maha Mendengar.
Tidak melampaui batas
Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 55:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Contoh melampaui batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.
(Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri) menjadi hal, yakni merendahkan diri (dan dengan suara yang lembut) secara berbisik-bisik (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas) di dalam berdoa. Seperti banyak berbicara dengan suara yang keras.
Berdoa dengan khusyu’ dan penuh ketundukkan
Berdoa dengan sunguh-sungguh dan penuh ketundukkan, kekhusyuan, merasa diri tidak memiliki kuasa apapun kecuali hanya Allah SWT yang Maha segalanya.
Berhusnudhon kepada Allah SWT.
Yakni berbaik sangaka kepada Allah, meyakini dan mantap hati dalam berdoa, meyakini akan dikabulkan doanya, dan menaruh harapan besar dalam berdoa. Karena Allah pasti akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya yang meminta dengan tulus, meskipun cara Allah mengabulkannya ada yang secara langsung dan tidak, tetapi Allah akan selalu memberikan yang terbaik.
Meminta terus menerus dalam berdoa
Ibnu Mas’ud bekata: Rasulullah SAW. jika berdoa, berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kali. Rasulullah bersabda yang artinya: “Jika salah satu di antara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulangilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”
Jadi jangan bosan untuk terus meminta dan terus berdoa kepada Allah SWT.
Dimulai dengan tawassul
Berdoa kepada Allah SWT diawali bertawassul kepada Rasulullah, Ahlul Bait, Salafush Sholeh, para Waliyullah maupun guru-guru agama kita terdahulu ialah sebagai bentuk wujud rasa syukur kita kepada mereka sehingga agama Islam sampai kepada kita dan sekaligus untuk menyambung tali silaturrahmi dengan ahli kubur.
Jadi bertawassul adalah adab dalam berdoa, yakni berdoa kepada Allah diawali dengan permohonan keberkahan (bertabarruk) kepada Allah dengan hadiah bacaan surat, ucapan salam atau pujian bagi ahli kubur ataupun istighatsah dengan menyebut para Nabi, para kekasih Allah (waliyullah) atau orang-orang sholeh sebelum doa inti kepada Allah yang dipanjatkan untuk ahli kubur maupun kepentingan sendiri.
KH. Maimoen Zubair salah satu ulama mengatakan “yang termasuk orang yang tidak memiliki adab terhadap Allah SWT adalah orang yang selalu berdo’a langsung minta apa yang diinginkan tanpa memuji Allah terlebih dahulu, tanpa wasilah menggunakan salah satu Asma’ul Husnanya Allah tanpa wasilah kepada baginda Nabi Muhammad SAW dahulu, sukanya langsung minta apa yang di inginkannya“.
Taubat
Memperbanyak taubat dalam berdoa, memohon ampunan atas segala dosa, mengakui segala kesalahan yang dimiliki, jangan sombong, karena Rasulullah SAW pun selalu memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa, meskipun beliau sudah dijamin masuk surga.
Itulah pembahasan singkat tentang “Adab Berdoa Dalam Islam“ semoga bermanfaat dan kita bisa menerapkannya dalam setiap kali berdoa. Salam ukhuwah 🙂