Tujuan Pernikahan Dalam Islam Yang Paling Utama – Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan salah satu sunnah kauniyah Allah SWT yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Allah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini secara berpasangan begitupun dengan manusia. Allah berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 49:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Yang artinya: “Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kalian mengingat kebesaran Allah“.
Tujuan Pernikahan Dalam Islam Yang Paling Utama
Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan ketenangan, ketentraman, kelembutan, kasih sayang, perpaduan, pengertian, penyatuan antara laki-laki dan wanita. Oleh karenanya, Islam sangat menganjurkan kaum muslimin untuk menikah dan memberikan perhatian khusus kepadanya.
Islam menuntut generasi muda Islam agar segera menikah jika sudah mampu melaksanakannya. asal tidak salah dalam melangkah, tentunya Islam telah memberikan aturan ataupun tujuan menikah agar bisa mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya. Adapun beberapa tujuan pernikahan dalam Islam yang akan dibahas pada pembahasan kali ini.
Tujuan Pernikahan
Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari sebuah pernikahan. Dalam Islam pernikahan merupakan suatu ibadah yang memiliki tujuan dan manfaat yang bisa dicapai dan dirasakan. Membangun rumah tangga bukan hanya bermain peran saja, tetapi memiliki arti yang jauh lebih dari pada itu. Juga bukan hanya soal mempersatukan dua hati, namun tujuan utama menikah itu sendiri perlu lebih diresapi. Berikut tujuan-tujuan pernikahan dalam Islam:
Sebagai ibadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
Didalam pernikahan itu penuh dengan ibadah jika dilakukan dengan tulus, ikhlas karena Allah dan sesuai syariatNya. Ibnu Abbas ra berkata: “Menikahlah karena sesungguhnya satu hari dalam pernikahan lebih baik dari ibadah seribu tahun“. Ibnu Mas’ud telah berkata dalam keadaan sakit keras : “Nikahkan aku karena sesungguhnya aku tidak senang bila bertemu Allah dalam keadaan membujang“. Menikah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Nabi SAW. Juga merupakan shodaqoh dan mendapatkan pahala.
Rasulullah SAW bersabda: “Dan di kemaluan salah satu diantaramu ialah shodaqoh. Mereka berkata: Wahai Rasulullah, apakah ketika salah satu diantara kami mendatangi syahwatnya akan mendapatkan ganjaran? Rasulullah menjawab: Coba lihat, Jika syahwat itu disalurkan ke tempat yang diharamkan, apakah ia akan dosa? Mereka menjawab: Ya. Rasulullah berkata: Begitupun halnya jika seseorang menyalurkan syahwatnya ke tempat yang dihalalkan, maka ia akan mendapat ganjaran pahala“. (HR. Muslim dan An-Nasa’i).
Nabi SAW bersabda: “Dan didalam bersenggama bersama istrimu itu ada pahalanya“.
Untuk menyempurnakan separuh agama
Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang menikah maka berarti dia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertaqwalah pada paruh yang lain”. Hal senada telah diriwayatkan dari Anas ra, beliau berkata: “Apabila seorang hamba menikah, maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya“.
Untuk menjalankan sunnah Rasul
Sesungguhnya Rasul telah memberikan teladan, contoh dan anjuran kepada umatnya untuk mengikuti sunnah-sunnahnya. Menikah adalah salah satu yang harus kita perhatikan. Karena didalam sebuah pernikahan terdapat banyak kenikmatan dan ibadah. Rasulullah saw bersabda: “Jangan sampai kalian meninggal dalam keadaan tidak menikah“.
Untuk membuka pintu rezeki
Dengan menikah, Allah akan memberikan rezeki, sehingga tidak perlu takut dan khawatir akan kemiskinan. Rasulullah SAW. bersabda: “Carilah rezeki didalam pernikahan“.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dikatakan: “Barang siapa telah diberi rezeki berupa istri sholehah oleh Allah SWT., berarti Dia telah menolongnya dari separuh agamanya. Maka, hendaklah dia bertakwa kepada Allah SWT dalam separuh agamanya yang tersisa“.
Menghindarkan diri dari fitnah
Pernikahan itu akan menjauhkan diri dari segala fitnah. Banyak laki-laki dan wanita pergi kesana kemari, berduaan, berpegangan tangan, sehingga akan menimbulkan fitnah. Jauhilah fitnah yang disebabkan oleh perbuatan sendiri terutama bagi kaum adam dan hawa yang bukan muhrim.
Membentengi dan menjauhkan diri dari perbuatan zina
Salah satu tujuan menikah adalah agar terhindar dari perbuatan yang dilarang dan diharamkan Allah SWT. Zina adalah perbuatan yang sangat dilarang dan dibenci oleh Allah, sehingga jika sudah ada kemampuan untuk menikah, maka segeralah menikah. Demikian halnya, Rasulullah SAW juga telah berwasiat dan menganjurkan kita untuk menikah demi menjaga kehormatan diri, menjauhkan dari perilaku menyimpang, dan melindungi diri kita dari kerusakan dan perbuatan maksiat.
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai generasi muda, barang siapa diantara kalian memiliki kemampuan maka selayaknya menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menjaga kemaluan dan memelihara pandangan mata. Barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, karena puasa menjadi penghalang (gejolak nafsu)“.
Untuk menyalurkan hasrat biologis manusia
Manusia diciptakan berpasang-pasangan, saling membutuhkan, saling melengkapi, saling memberi, saling menyempurnakan, saling berbagi dan saling mengisi. Itulah fitrah dan kodratnya manusia. Sehingga Islam memandang pernikahan sebagai salah satu cara terbaik dan sangat dianjurkan untuk saling menyalurkan sifat naluriyah manusia yakni hasrat biologisnya.
Membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warrohmah
Tujuan utama dari pernikahan tidak lebih untuk membangun sebuah kehidupan yang harmonis, sakinah, mawaddah wa rohmah. Penuh dengan ketentraman, jiwa yang tenang, penuh cinta dan kasih sayang. Allah berfirman dalam QS. Ar-Rum ayat 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: “Dan diantara ayat-ayatNya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir“.
Nabi SAW bersabda: “Ada tiga perkara di dunia yang dijadikan kesenanganku yaitu: minyak wangi, istri dan penyejuk hatiku didalam sholat“.
Untuk mendapatkan keturunan
Keturunan yang diharapkan adalah anak-anak yang sholeh sholehah yang akan menjadi permata dan penyejuk mata. Selain itu juga, ketika nanti di akhirat, anak-anak sholeh dan sholehah akan mampu menolong kedua orang tuanya serta doanya anak yang sholeh itu akan selalu mengalir dan menjadi amalan yang tidak pernah putus.
Nabi saw bersabda: “Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yakni shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakannya“. Tujuan pernikahan untuk memperoleh keturunan ini lebih utama ketimbang tujuan mencegah gejolak syahwat.
Demikianlah penjelasan tentang Tujuan Pernikahan Dalam Islam Yang Paling Utama. Semoga dapat membantu dalam menambah pengetahuan kita dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Sekian terimakasih 🙂