Sejarah Turunnya Al-Qur’an, Isi Kandungan Dan Keutamaannya – Al-Qur’an merupakam kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada nabi Muhamad SAW. melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an adalah pedoman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an, Isi Kandungan Dan Keutamaannya
Al-Qur’an merupakan kalamullah yang terdiri dari 6666 ayat, 114 surat dan 30 juz. Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus melainkan secara berangsur-angsur.
Sejarah Singkat Turunnya Al-Qur’an
Turunnya Al Quran ini sebagai pencerah bagi umat Islam yang kala itu masih dipimpin oleh kelompok jahiliyah. Hingga Nabi Muhammad SAW diutus ke tanah Arab untuk meluruskan kembali ajaran-ajaran mereka yang sesat.
Pertama kali Rasul menerima wahyu ini yakni ketika usianya 40 tahun. Beliau sedang menyendiri di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadhan. Ayat yang pertama kali turun yaitu ayat 1-5 dari surat Al-‘Alaq.
Ayat Al-Qur’an yang diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari sesuai dengan peristiwa-peristiwa pentahapan dalam penetapan hukum. Setiap kali Rasul menerima wahyu, beliau langsung menghafalkan ayat-ayatnya dan disampaikan kepada para sahabatnya.
Para sahabatnya pun disuruh menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dan menuliskannya di atas pelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan keping-kepingan tulang.
Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup sampai satu surat, kemudian beliau memberi nama surat tersebut untuk membedakannya dari yang lain, juga memberi petunjuk kepada para sahabatnya tentang penempatan surat dan susunannya di dalam Al-Qur’an.
Dalam menjaga kemurnian Al-Qur’an, setiap tahun malaikat Jibril datang kepada Rasulullah untuk memeriksa dan mengoreksi bacaan Rasul dengan cara menyuruhnya untuk mengulangi bacaan ayat-ayat yang telah diwahyukan. Kemudian Rasul pun melakukan hal yang sama kepada para sahabatnya, agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan.
Sahabat Rasul banyak yang menjadi hafidz (penghafal Al-Qur’an). Adapun para sahabat yang menjadi juru tulis wahyu diantaranya adalah Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Mu’awiyah bin Abu Sofyan, ubay bin ka’ab, Zubair bin Awwam, Amr bin As dan sahabat lainnya yang meskipun tidak disuruh, namun mereka ikut menuliskannya.
Penulisan Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf terjadi melalui proses yang cukup panjang sampai pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan.
Pokok-pokok Kandungan Al-Qur’an
Ajaran atau isi yang terkandung dalam Al-Qur’an secara garis besar ialah sebagai berikut:
Aqidah
Yakni mengajarkan tentang berbagai hal tentang keimanan atau keyakinan terhadap Allah SWT (tauhid), para malaikat, nabi dan rasul, kitabullah, hari akhir dan segala hal-hal yang ghaib.
Ibadah
Yakni mengajarkan tentang tatacara beribadah kepada Allah SWT. Dalam Islam, bentuk-bentuk ibadah dasar tercantum pada rukun Islam, yaitu mengucap kalimat syahadat, mendirikan sholat, zakat, puasa di bulan suci Ramadhan dan melaksanakan haji.
Muamalah
Mengajarkan tentang hubungan antar manusia, seperti hubungan anak dengan orang tua, keluarga, saudara, teman, tetangga, orang yang lebih tua,
Akhlak
Mengajarkan tentang budi pekerti yang mulia, baik dengan anggota keluarga, masyarakat maupun dengan Sang Khaliq.
Tarikh
Menceritakan kisah atau sejarah umat terdahulu untuk diambil pelajaran bagi umat sesudahnya. Seperti kisah tentang kejayaan akibat ketaatannya kepada Allah SWT dan kebinasaan umat yang ingkar kepada Allah SWT.
Syariat
Mengajarkan tentang peraturan perundang-undangan secara menyeluruh yang berkaitan dengan ibadah, aqidah dan muamalah.
Tadzkir
Yakni berupa peringatan kepada umat manusia akan kebenaran ancaman Allah SWT berupa siksaan. Juga mengabarkan tentang kebahagiaan yang kekal serta gambaran yang menakutkan tentang ancaman dan siksaan Allah SWT.
Keutamaan Al-Qur’an
Al-Qur’an sebagai mukjizat dan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW., memiliki kelebihan atau keistimewaan jika dibandingkan dengan kitab suci yang lainnya. Diantara keutamaannya yaitu sebagai berikut:
- Membenarkan apa yang ada didalam kitab-kitab sebelumnya dan menguji kemurnian kitab-kitab suci itu.
- Memuat kisah-kisah Nabi yang terdahulu, mengambil pelajaran, serta menunjukkan kejadian yang sebenarnya.
- Jika dibaca, Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan hati, rasa tentram, kebahagiaan, juga obat bagi segala penyakit hati.
- Sebagai cahaya dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
- Mengangkat derajat umat Islam yang sungguh-sungguh mengamalkan isinya.
- Al-Qur’an merupakan mukjizat sepanjang sejarah dunia.
Itulah sekilas tentang Sejarah Turunnya Al-Qur’an, Isi Kandungan Dan Keutamaannya. Semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua, sekian terimakasih 🙂