Lafadz Sayyidul Istighfar Dan Keutamaannya – Sayyidul istighfar merupakan lafal istighfar yang paling utama dan sempurna dari sekian bentuk istighfar. Dalam lafadz sayyidul istighfar memuat pengakuan atas penciptaan, segala nikmat dan dosa. The king of istighfar atau rajanya istighfar ini adalah lafadz sayyidul istighfar.
Lafadz Sayyidul Istighfar Dan Keutamaannya
Banyak sekali keutamaan istighfar. Untuk lebih sempurna, kita bisa membiasakan membaca istighfar ini pada pagi dan petang.
Lafadz Sayyidul Istighfar
Inilah lafadz sayyidul istighfar dan artinya.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma Anta Rabbi, La Ilaaha Illa Anta Khalaqtanii wa Ana ‘Abduka, wa Ana ‘ala ‘Ahdika wa Wa’dika Mastatha’tu, A’udzubika min Syarri Ma Shana’tu, Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya, wa Abu-u bi-dzanbi faghfirlii, fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa Anta.
Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku, aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Aku mengakui segala nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)
Keutamaan Sayyidul Istighfar
Sayyidul istighfar ini mengandung keutamaan yang sangat luar biasa. Dari lafalnya saja terlihat sangat berbobot, terdapat pengakuan yang memberikan nilai khusus bagi pembacanya di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW. menyebut ganjaran khusus bagi mereka yang mengamalkan sayyidul istighfar pagi dan petang.
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari)
Salah satu ciri hamba Allah yang bertaqwa adalah senantiasa beristighfar untuk memohon ampunan kepada-Nya. Karena dalam setiap waktu, pasti kita berbuat dosa. Meskipun dosa itu tergolong ringan, namun tanpa sholat dan beristighfar maka dosa itu tak kan lebur. Justru akan semakin banyak dan menggunung.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “
Artinya: “Dari Abdullah bin Abbas ra. berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani)
Itulah Lafadz Sayyidul Istighfar Dan Keutamaannya, semoga bermanfaat dan dapat diamalkan kehidupan sehari-hari. Barakallahu fiikum 🙂