Pentingnya Memohon Hidayah Kepada Allah

Pentingnya Memohon Hidayah Kepada Allah – Sahabat Muslimah, kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi nanti. Apakah besok dia masih tetap setia berada di jalan yang lurus atau tidak. Karenanya seorang Muslim dituntut untuk selalu memohon hidayah agar ditetapkan dalam agama ini dan diberikan akhir kehidupan yang baik.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa hati seorang hamba terletak di antara jari jemari Allah, jika Allah Subahnahu wa Ta’ala menghendaki sesat, maka ia akan sesat, dan jika Allah SWT. menghendaki ia lurus, maka ia pun akan lurus.

Maka dari itu penting bagi kita mengetahui tentang hidayah, karena tidak semua orang diberikan oleh Allah saat seseorang lupa akan Dia. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini.

Pentingnya Memohon Hidayah Kepada Allah

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,Artinya : “Hidayah yaitu mengetahui kebenaran disertai dengan niat untuk mengetahuinya dan mengutamakannya dari pada yang lainnya. Jadi orang yang diberi hidayah yaitu yang melakukan kebenaran dan menginginkannya.” (Miftah Daris Sa’adah (I/305), ta’liq Ali bin Hasan al-Halabi, cet. Daar Ibnu ‘Affan, th. 1416 H.)

Pentingnya Memohon Hidayah

Seorang Muslim dalam kehidupannya sangat membutuhkan hidayah. Ia tidak bisa lepas dari hidayah Allâh Azza wa Jalla . Apalagi di zaman yang digambarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana fitnah itu seperti potongan malam yang kelam, paginya seorang beriman namun sore harinya ia menjadi kafir. Sorenya beriman namun di pagi harinya ia menjadi kafir, ia menjual agamanya demi sedikit dari harta dunia. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :Artinya : “Bersegeralah mengerjakan amal-amal shalih karena fitnah-fitnah itu seperti potongan malam yang gelap; di pagi hari seseorang dalam keadaan beriman dan di sore hari menjadi kafir, atau di sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan keuntungan duniawi yang sedikit.” (Shahih: HR. Muslim (no. 118 (186)), at-Tirmidzi (no. 2195), Ahmad (II/304, 523), Ibnu Hibban (no. 1868-Mawârid), dan selainnya dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.)

Dalam masalah hidayah ini, Ibnu Rajab rahimahullah telah membagi manusia menjadi tiga bagian :

1.  (rasyid) yaitu orang yang mengetahui kebenaran dan mengikutinya.

2.  (ghawi) yaitu orang yang mengetahui kebenaran tapi tidak mau mengikutinya.

3.  (dhal) yaitu orang yang tidak mengetahui hidayah secara menyeluruh.

Setiap rasyid, dia mendapat petunjuk, dan setiap orang yang mendapat petunjuk secara sempurna maka ia dikatakan rasyid. Karena hidayah menjadi sempurna apabila seseorang mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (II/126), cet. Muassasah ar-Risalah)

Seorang hamba dalam meniti jalan yang lurus ini membutuhkan hidayah. Ia tidak bisa berjalan tanpa melenceng ke kiri dan ke kanan kecuali dengan hidayah dari Allah. Allah Subahnahu wa Ta’ala berfirman :Artinya : “Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah 6).

Islam yang bersumber dari Al-quran dan As-Sunah adalah jalan kebenaran dan keselamatan hidup. Dan setiap muslim diperintahkan Allah ‘Azza wa Jalla untuk selalu berpegang teguh pada keduanya agar jalan hidupnya terarah menuju hidayah-Nya. Realitanya, hidayah merupakan nikmat-Nya yang terbesar yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Sungguh kita diperintahkan untuk selalu memohon hidayah, ditunjukkan kepada jalan lurus, yakni shirathal mustaqim.

Orang yang tidak mendapatkan hidayah Allah ‘Azza wa Jalla akan tersesat jalannya dan hidupnya tiada berguna. Sebaliknya, orang yang dimudahkan Allah ‘Azza wa Jalla untuk memahami tauhid secara benar, mengetahui hakikat syirik, niscaya hidupnya akan damai karena ia telah menemukan mutiara kebahagiaan yang begitu dirindukan banyak orang.

Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan para hamba-Nya untuk senantiasa memperbanyak  permohonan agar hidayah Islam, lebih-lebih hidayah untuk mengenal jalan Sunnah tetap kokoh di hati, bahkan semakin kuat seiring dengan mantapnya aqidah dan pemahaman Islam yang benar sebagaimana yang ditempuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan direpresentasikan oleh para salafus shalih.

Di antara untaian doa agar seorang mukmin ditetapkan dalam hidayah Allah ‘Azza wa Jalla:Artinya : “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali-‘Imran : 8)Artinya : “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.” (QS. Al-Qashash : 22)

Semoga kita selalu dilindungi Allah ‘Azza wa Jalla dan hati ini tidak condong pada kesesatan karena para penyeru kesesatan saat ini terus menerus dengan segala macam tipu dayanya, baik di dunia maya maupun di dunia nyata tengah menanamkan makar-makar kejinya untuk mengajak pada kesyirikan, kebid’ahan, dan berbagai penyimpangan.

Tiada senjata ampuh, melainkan kekuatan dahsyat dari doa yang dilandasi keikhlasan diiringi dengan pemahaman akan kebenaran risalah Islam. Begitu pula, saatnya kaum muslimin mulai kembali pada ajaran-Nya, memahami sunnah-sunnah Nabi-Nya, dan waspada akan perkara-perkara yang menyimpang dari shirathal mustaqim.

Demikianlah ulasan tentang Pentingnya Memohon Hidayah Kepada Allah. Semoga dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.