Para Ayah, Sudahkah Menjadi Teladan Bagi Anak-Anakmu? – Membangun keluarga yang harmonis, bahagia, saling menghargai dan menghormati adalah impian semua orang. Ayah adalah sosok yang pertama kali dilihat sebagai figur utama bagi istri dan anak-anaknya. Bekal untuk menjadi seorang ayah yang hebat itu sangat diperlukan.
Tak mudah memang menjadi ayah yang hebat dan teladan terbaik bagi anak-anak dan anggota keluarganya. Tetapi, bukan suatu kemustahilan jika ayah adalah sosok laki-laki terbaik yang menanamkan cintanya kepada anak-anak, memberi keteladanan yang luar biasa dan kehebatannya sebagai superman didalam keluarga.
Para Ayah, Sudahkah Menjadi Teladan Bagi Anak-Anakmu?
Bagiku, ayah telah berhasil menjadikannya lelaki satu-satunya yang terbaik, kehebatannya luar biasa, keteladanannya tak diragukan lagi, kasih sayangnya begitu luas, dan tidak ada satupun manusia yang ku temukan sebagai lelaki terhebat selain beliau ayah terhebatku, my dad is everything.
Masih teringat jelas dibenak, saat ayah berjuang mengajarkan huruf dan ayat-ayat Al-Qur’an kepadaku. Beliau tak kenal lelah setiap waktu mengajariku sampai aku benar-benar bisa membaca Al-Qur’an diusia yang cukup dini. Beliau mengais dan mengajakku saat aku sudah mulai tak berdaya menahan rasa haus dan lapar untuk melihat matahari yang sebentar lagi akan terbenam pertanda waktu maghrib akan tiba. Ketika itu usiaku masih 4 tahun, beliau mengajarkanku untuk berpuasa.
Beliau selalu memarahiku jika aku tidak menunaikan sholat, tak kenal usiaku kala itu masih 6 tahun. Pada awalnya, sholatku hanya karena ketakutanku pada ayah. Namun seiring waktu, hatiku terbuka lebar dengan tangisan rasa takut yang berubah karena Allah, bukan lagi karena ayah. Semua itu dilakukan atas usaha ayahku yang selalu mengajakku untuk mengikuti kajian-kajiann Islam di pesantrennya. Disanalah secara pelan, lembut namun pasti menyentuh siapapun yang berada pada saat itu. Tentang bahayanya meninggalkan sholat dan melalaikannya.
Banyak hal yang masih terbingkai jelas di otakku tentang bagaimana ayah mendidik dan mengajariku tentang agama, membuka pandanganku tentang pengetahuan, bahkan sekecil apapun yang beliau lakukan dapat menjadi teladan dan inspirasi bagiku. Akhlaknya, kepandaiannya, kedisiplinannya, keimanannya, kasih sayangnya, tanggung jawabnya, dan semua yang dilakukan lebih banyak positifnya. Sehingga kekurangannya tertutupi dengan segala kelebihannya.
Masyaa Allah, setelah usiaku dewasa dan menikah dengan lelaki pilihanku, nama ayah tetap harum, tak meninggalkan bekas sedikitpun didalam hati. Ayah selamanya terbaik, ayah selamanya hebat, ayah segalanya bagiku, bahkan tanpamu ayah, aku tidak akan menjadi seperti ini, tidak mungkin takut kepada Allah. Karena engkaulah yang pertama kali mengenalkan Allah dengan cinta dan menanamkan iman yang kuat didalam hatiku. Engkau adalah guru terbaik dalam hidupku.
Pengorbananmu menghiasi relung hatiku, hujan badai engkau terjangi demi kehalalan apa-apa yang kami makan. Engkau selalu mengedepankan Tuhan dalam setiap langkahmu. Nama Allah selalu menjadi alasanmu untuk selalu menjadi dan berusaha terus menjadi ayah yang bertanggung jawab bagi anak-anak dan istrimu.
Wahai para ayah, sudahkan menjadi ayah teladan bagi anak-anakmu? Teladan bukan berarti memberi apa yang dimau oleh anakmu, bukan berarti memanjakan mereka dengan berbagai fasilitas dan teknologi yang canggih, bukan dengan cara memberikan kebebasan pada anak-anakmu dan bukan pula menyekolahkannya ke tempat terbaik, tanpa campur tanganmu dalam menanamkan kepribadian dan akhlak pada anak-anakmu. Mereka membutuhkan figur ayah yang bertanggung jawab, tidak hanya di duniawi, tetapi juga tanggung jawab kepada mereka tentang bekal di akhiratnya.
Semoga para ayah atau calon ayah, bisa menjadi suri tauladan yang baik untuk generasinya. Mendidik dan mengajari dengan kekuatan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mengedepankan Allah dalam setiap tindakan.
Demikian artikel singkat mengenai “Para Ayah, Sudahkah Menjadi Teladan Bagi Anak-Anakmu?“, semoga dapat memberikan manfaat dan mudah-mudahan para ayah dimanapun berada, dapat menjadi figur terbaik bagi masa depan anak-anaknya, tidak hanya di dunia, tetapi sampai ke akhirat. Karena itulah yang terpenting. Sekian terimakasih 🙂 Salam ukhuwah