Mengenal Istilah Ujian, Musibah Dan Azab Beserta Perbedaannya

Mengenal Istilah Ujian, Musibah Dan Azab Beserta Perbedaannya – Sahabat muslimah, seringkali kita mendengar dan mengucapkan istilah ujian, musibah dan azab. Ketiga istilah tersebut pun seringkali disalah artikan oleh sebagian orang. Bahkan mungkin masih banyak yang bingung seperti apa sih ujian itu dan  bagaimana membedakan antara ujian, musibah dan azab.

Ketika melihat seseorang yang tidak disukai mendapatkan kesusahan, langsung berucap dia sedang kena azab. Padahal, belum tentu ia sedang terkena azab. Bisa jadi ia sedang mendapatkan ujian dari Allah SWT., atau sedang terkena musibah. Wallahu a’lam.

Untuk itu perlu diketahui dan dipahami apa yang dimaksud dengan ketiga istilah tersebut dan apa saja sih perbedaannya. Nah berikut ini akan dijelaskan hal tersebut secara singkat, jelas dan lengkap.

Mengenal Istilah Ujian, Musibah Dan Azab

Ujian atau cobaan bisa berbentuk kenikmatan, kebahagiaan, kesenangan ataupun kesulitan. Ujian yang berupa kesenangan atau kenikmatan seperti memiliki harta yang melimpah, jabatan tinggi, dan lain sebagainya bisa jadi penyebab seseorang lupa akan akhirat, lupa kepada Allah yang memberikan segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

Kebanyakan manusia ingat kepada Allah jika hidupnya diuji dengan kefakiran, sakit, banyak mendapatkan musibah, belum diberi keturunan, anak yang nakal atau pembantah, diabndingkan jika diuji dengan berbagai kenikmatan yang justru akan lupa diri.

Musibah ialah suatu hal yang menyebabkan manusia kehilangan nikmat-nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepadanya, baik berupa anak, ayah, ibu, saudara, harta, sakit yang menimpanya atau hal lain yang serupa dengan itu disebut musibah. Adapun azab ialah balasan, siksaan, bencana atau hukuman yang diberikan Allah kepada orang-orang kafir atau ingkar kepada-Nya baik di dunia maupun akhirat.

Perbedaan Antara Ujian, Musibah dan Azab

Ujian

Allah SWT berfirman:

al-baqarah-156-157

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk“. (QS. Al-Baqarah: 156-157)

muhamad-31

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu“. (QS. Muhamad: 31)

Setiap orang yang beriman pasti akan di uji oleh Allah. Baik itu berupa ujian kebahagiaan, kesusahan, kebaikan, keburukan, kesempitan, kelapangan, dan lain sebagainya. Allah SWT akan menguji hamba-Nya sesuai dengan tingkat keimanan dan kemampuannya. Karena dibalik ujian itu tersimpan kebaikan yang luar biasa jika hamba-Nya berhasil melewati setiap ujian-ujian yang diberikannya dengan penuh sabar dan ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda:

hadits-tentang-ujian

Artinya: “Wahai Rasulallah! Siapakah orang yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab, “Para Nabi. Kemudian kalangan selanjutnya (yang lebih utama) dan selanjutnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya“. (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah)

hadits-cobaan-dan-ujian

Artinya: “Tidak ada seorang muslim yang tertimpa cobaan berupa sakit maupun selainnya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta’ala dosa-dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan daunnya“. (HR. Muslim)

hadits-ujian-allah

Artinya: “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya“. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Musibah

Adapun musibah biasanya berupa kesusahan, kesulitan, kesedihan atau sesuatu yang tidak diinginkan dan disukai. Berbeda dengan ujian atau cobaan. Ujian dan cobaan bisa berbentuk kesenangan, kebahagiaan ataupun kesulitan.

Allah berfirman dalam surat Asy-Syura ayat 30:

asy-syura-ayat-30

Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)“. (QS.  Asy-Syura: 30)

mengenal-istilah-ujian-musibah-dan-azab-beserta-perbedaannya
mengenal-istilah-ujian-musibah-dan-azab-beserta-perbedaannya

Orang-orang yang bersabar ketika mendapat musibah dan menjadikannya sebagai upaya dalam memperbaiki diri agar lebih mendekat kepada-Nya, maka Allah akan mengampuni segala kesalahan-kesalahanya. Rasulullah SAW bersabda:

hadits-tentang-musibah

Artinya: “Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun berupa duri, melainkan dengannya Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan atau menghapus satu kesalahannya” . (HR. Muslim)

Azab

Azab ialah siksaan atau balasan yang di hadapi manusia atau makhluk Allah lainnya yang berupa kepedihan, sebagai akibat dari kesalahan yang pernah atau sedang dilakukan. Azab Allah ini diberikan kepada orang-orang kafir, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah berfirman:

as-sajadah-21

Artinya: “Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)“. (QS. As Sajadah: 21)

Ujian, cobaan dan musibah hampir sama maknanya. Ujian di berikan kepada kita untuk mengetahui seberapa tinggi kualitas iman kita. Cobaan atau ujian itu dapat mengangkat derajat seseorang jika mampu melewatinya.

Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya dengan tujuan untuk menguji siapakah hamba-Nya yang bersyukur atas ujian nikmat yang diperoleh dan siapa yang bersabar atas kesulitan yang menimpanya, agar diketahui siapa diantara mereka yang paling baik amalnya.

Ujian dan musibah hanyalah menimpa orang-orang yang beriman saja, sedangkan musibah untuk orang-orang kafir disebut dengan azab.

Azab di berikan kepada seseorang karena dia sudah melakukan suatu kesalahan, ingkar ataupun kejahatan. Azab ini merupakan balasan terhadap perbuatan yang buruk dan tidak sesuai dengan ketentuan dan syariat. Besar kecilnya azab tergantung pada besar kecilnya kesalahan yang diperbuat.

Semoga kita selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya dan tidak terlena dengan kenikmatan yang diberikan Allah, selalu sabar dan ikhlas menerima segala ujian yang diberikan-Nya dan selalu dalam lindungan Allah, sehingga kita dapat terhindar dari berbagai azab dan siksaan-Nya.