Kecacatan Fisik Wanita Bukan Berarti Ketidaksempurnaan

Kecacatan Fisik Wanita Bukan Berarti Ketidaksempurnaan – Dalam suatu kisah yang mengusung judul Pasrah Tapi Rela yang menceritakan sebuah tragedi seorang sahabat akhwat yang memiliki tubuh mungil dimana ia telah menyelesaikan kuliahnya dan meyandang gelar sarjana. Cerita ini bisa dibaca dalam buku “Curhat-Curhat Asyik Romantika Dunia Akhwat” oleh Yoli Hemdi. Dan berikut ini inti dari ceritanya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, si akhwat nganggur selama kurang lebih setahun, karena kerjaan yang tak kunjung datang. Eh… tiba-tiba suatu hari dia memutuskan untuk menikah dan ternyata ia menerima lamaran seseorang karena ia berpikir jika ditolak … nggak tau kapan lagi ada tawaran seperti ini bakal mampir.

Kecacatan Fisik Wanita Bukan Berarti Ketidaksempurnaan

Lucu kedengarannya, masa nikah mengusung judul “pasrah tapi rela“. Penyebabnya karena ia terjepit salah satu struktur tubuhnya yang imut hingga hinggaplah padanya rasa minus confident. Seperti nggak bakal laku aja!

Padahal semua orang berhak untuk bisa memilih pasangan hidupnya yang sesuai dengan impiannya, yang ideal dengan harapannya, jangan biarkan mimpi dan harapan yang sekian tahun bersemayam kandas gara-gara takdir tubuh.

Kecacatan Fisik Wanita Bukan Berarti Ketidaksempurnaan
Kecacatan Fisik Wanita Bukan Berarti Ketidaksempurnaan

Dalam Al-Qur’an surat At-Tiin ayat 4 Allah berfirman:

QS. At-Tiin ayat 4

Artinya : “Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna“.

Jadi, apapun desain tubuh yang kita miliki, itulah anugerah Tuhan yang terbaik untuk kita. Tugas kita hanyalah mensyukurinya, merawat dan memanfaatkan sebaik mungkin apa yang telah Allah kasih untuk kita. Kalaupun ada cacat dalam pandangan manusia, seperti bertubuh mungil, kecil, pendek, kegemukan, hidung yang tidak mancung, tangan dan kaki yang berurat dan lain sebagainya, itu bukanlah arti ketidaksempurnaan. Tentu ada kelebihan lain yang dimilikinya. Maka “jadikanlah kelemahan itu sebagai kelebihanmu“.

Semua akan bernilai ibadah jika kita memandangnya sebagai karunia Allah SWT. Barangkali di dunia ada kekurangan, tapi kelak diakhirat semoga menjadi bidadari surga. Aamiin

Pria yang beriman dan sholeh tentu akan lebih memilih agamanya ketimbang tampang atau body. Toh yang dinikahi itu hatinya, bukan bodynya. Kita nggak perlu ragu dengan keadilan Tuhan, termasuk dalam hal jodoh. Jangan sampai rasa gelisah menimbulkan penyesalan yang panjang. Gara-gara panik akhirnya gegabah dalam menerima pasangan hidup.

Bagi yang cacat fisik ataupun ketidak sempurnaan lain, seperti mengidap banyak penyakit ditubuhnya, tetaplah bersyukur. Carilah pasangan yang dapat menerima kita apa adanya bukan ada apanya. Percayalah setelah menikah, justru akan terlihat lebih mempesona. Diluar kekurangannya belum sebanding dengan keindahan lain yang selama ini belum terkuak.

Wanita cantik yang sempurna fisiknya belum tentu beruntung. Wanita cantik bisa menjadi korban pria-pria hidung belang atau pria-pria yang hanya mengejar kenikmatan sesaat. Sebaiknya para muslimah yang mengalami kekurangan apapun itu, berubahlah untuk mengubah niat “ku terima pinanganmu dengan mengharap ridhonya Allah SWT” semoga bernilai ibadah. Aamiin.

Pada intinya, memang siapapun berhak memilih pasangan yang terbaik sesuai mimpi dan harapan, namun ingatlah bahwa keindahan fisik itu hanya menggoda diawal berumah tangga, perlahan kebosanan pasti menerjang. Jika keindahan fisik seperti tampan dan cantik ada pada pasanganmu itu merupakan bonus yang patut kamu syukuri, namun ingatlah hanya akhlak dan kepribadian yang baik yang paling menentukan. Yakinlah dengan keadilan dan kebesaran Allah.

Semoga artikel tentang Kecacatan Fisik Wanita Bukan Berarti Ketidaksempurnaan, dapat membangun kepercayaan diri sahabat muslimah yang merasa memiliki kecacatan fisik agar selalu percaya diri dan terus berusaha untuk menjadikan kelemahan itu sebagai kelebihanmu. Sekian terimakasih 🙂