Inilah Saat Tidak Diperbolehkan Bersenggama – Bagi pasangan suami istri, bersenggama merupakan suatu keharusan bahkan bernilai ibadah. Tetapi ada waktu-waktu tertentu yang dilarang suami menggauli istrinya. Tidak semau-mau, kapan saja. Memang suami berhak kapanpun, akan tetapi perhatikan dulu apa saja yang dilarang dalam Islam terkait hal ini.
Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami oleh pasangan suami istri tentang jima’ yang tidak diperbolehkan. Karena jika dilakukan justru akan berakibat dan berdampak buruk. Kapan sajakah waktu yang tidak diperbolehkan untuk bersenggama?
Inilah Saat Tidak Diperbolehkan Bersenggama
Ada saat tertentu yang harus dihindari untuk bersenggama. Inilah waktu-waktu tersebut:
Saat Istri Sedang Haid
Perempuan yang sedang haid itu berpotensi terkena banyak penyakit reproduksi. Sehingga berhubungan saat haid dipandang sebagai faktor penyebab paling kuat terjadinya peradangan indung telur, bahkan bisa mengakibatkan kemandulan. Sebagaimana diketahui bahwa daerah vagina cenderung bersifat asam. Keasaman inilah yang akan membunuh mikroba dan melindungi alat reproduksi dari peradangan.
Saat haid, leher rahim dalam keadaan terbuka, sehingga tingkat keasaman vagina tetap stabil, karena pada dasarnya haid itu bersifat basa sehingga akan menetralisir keasaman vagina dan alat reproduksi berpotensi terkena peradangan yang terkadang pada gilirannya mengenai indung telur dan tuba fallopi. Dengan seringnya bersenggama saat haid, maka akan terjadi peradangan berulang-ulang bahkan dua lubang tuba fallopi bisa tersumbat sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kemandulan.
Ayat al-Qur’an
Resiko terkena penyakit akibat berhubungan ketika haid tidak hanya ditanggung oleh istri, namun juga para suami.
Berbicara tentanghal ini. Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 222:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: yang artinya: “Barang siapa yang mendatangi istrinya yang sedang haid, atau mendatangi istrinya di anus, atau mendatangi dukun lalu membenarkan kata-katanya, maka di atelah mengingkari apa yang telah diturunkan kepada nabi Muhamad SAW.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)
Pendarahan Pada Vagina
Saat istri mengalami pendarahan, hendaknya dihindari untuk berjima’ demi menjaga kesehatan suami istri.
Adanya Sekresi Pada Wanita
Sekresi ini umumnya pertanda adanya peradangan. Menghindari aktivitas hubungan suami istri dapat menjaga seorang suami dari terkena infeksi yang terkadang berasal dari istri. Tapi terkadang, dari suamilah yang menjadi sumber infeksi-infeksi tersebut meski ia tidak merasakan adanya peradangan tersebut.
Adanya Bercak Darah Ketika Hamil
Bercak darah ini bukanlah keguguran. Masalah ini dapat diatasi oleh dokter spesialis dan biasanya dokter memandang perlunya menghentikan aktivitas hubungan suami istri.
Bulan-bulan Pertama Kehamilan
Seorang dokter biasanya menganjurkan kepada sebagian pasangan suami istri untuk sementara menghentikan hubungan suami istri atau menguranginya di awal-awal kehamilan.
Bulan-bulan Terakhir Kehamilan
Disaat-saat jelang kelahiran atau di bulan akhir kehamilan, sebaiknya menghentikan aktivitas hubungan suami istri agar tidak ada peluang bagi masuknya mikroba-mikroba kedalam alat reproduksi istri.
Saat Sedang Nifas
Para ulama telah sepakat mengharamkan hubungan suami istri ketika istri dalam keadaan nifas. Kondisi nifas ini sama halnya dengan kondisi haid, yang merupakan masa pembersihan rahim dari darah. Darah nifas merupakan darah haid yang baru keluar saat melahirkan setelah sebelumnya tertahan karena seorang wanita sedang dalam masa kehamilan.
Dalam Keadaan Sakit Parah atau Membahayakan
Biasanya seorang dokter menganjurkan untuk membatasi atau mengurangi hubungan suami istri. Jika pasangan dalam keadaan sakit atau sedang menderita suatu penyakit.
Itulah beberapa hal yang harus diketahui oleh pasangan suami istri. Agar saling memahami, sehingga tidak akan terjadi kemudharatan atau pelanggaran hukum Allah. Selain itu juga ada beberapa waktu yang diharamkan untuk berhubungan, seperti saat sedang berpuasa dibulan Ramadhan, saat sedang i’tikaf di Masjid, sedang melakukan ihram dan lainnya. Inilah Saat Tidak Diperbolehkan Bersenggama semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi pasutri 🙂