21 Hadits Tentang Wanita Dalam Islam – Kedudukan wanita begitu diperhatikan dan sungguh sangat dimuliakan di dalam Islam. Sejak wanita itu menjadi seorang anak yang shalihah, menjadi istri sampai menjadi seorang ibu, wanita itu memiliki kemuliaan dan keistimewaan yang luar biasa.
Sehingga banyak sekali ayat dan hadits yang menjelaskan atau berkaitan dengan seorang wanita, bagaimana cara memperlakukan wanita, bagaimana mulianya seorang wanita, bagaimana perasaan dan hati seorang wanita yang begitu halus dan lembut, kedudukannya, keistimewaannya, keutamaannya, semuanya telah ada di dalam al-quran dan hadits.
21 Hadits Tentang Wanita Dalam Islam
Pada kesempatan kali ini, kita akan rangkum beberapa hadits yang cukup termasyhur mengenai wanita. Berikut selengkapnya.
Wanita Dalam Islam
Wanita adalah makhluk yang diciptakan Allah dari tulang rusuk yang paling bengkok bagian atasnya, selain karena ia memiliki perasaan yang lembut, wanita juga sangat berperan penting dalam kehidupan, baik dalam rumah tangga juga negara. Begitu banyak ayat dan hadits yang menjelaskan tentang peran dan pentingnya seorang wanita. Kemuliaan dan kedudukannya tak kalah dengan laki-laki, derajatnya sama. Hanya saja laki-laki tetap imam bagi para wanita.
Kumpulan Hadits Tentang Wanita
Berikut ini ada beberapa hadits yang berkaitan dengan seorang wanita dalam Islam yakni wanita shalihah, wanita yang sudah menjadi istri, menjadi seorang ibu juga tentang kedudukannya dan kemuliaannya.
Hadits 1
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَ خَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik baik perhiasan adalah wanita shalihah“. (HR. Muslim)
Hadits 2
المَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
Artinya: “Wanita adalah aurat, maka jika dia keluar syaithon akan menghiasinya”. (HR. At-Tirmidzi)
Hadits 3
اَلْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلَادِ اِذَاصَلُحَتْ صَلُحَ الْبِلَادُ وَاِذَافَسَدَتْ فَسَدَ الْبِلَادُ
Artinya: “Wanita adalah tiang negara jika wanitanya baik maka baiklah negara dan bila wanita buruk maka negara juga ikut buruk.”
Hadits 4
اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
Artinya: “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim)
Hadits 5
إِنِّيْ أُحَرِّجُ عَلَيْكُمْ حَقَّ الضَّعِيْفَيْنِ: اَلْيَتِيْمِ وَالْمَرْأَةِ
Artinya: “Sesungguhnya aku mengkhawatirkan hak dua orang yang lemah atas kalian yaitu anak yatim dan wanita“. (HR. Ibnu Majah, Ahmad)
Hadits 6
اَتُسَافِرَنَّ امْرَأَةٌ إِلَّا وَمَعَهَا مَحْرَمٌ
Artinya: “Tidak boleh bagi wanita untuk bepergian jauh kecuali dia bersama mahromnya“. (HR. Bukhari)
Hadits 7
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يُؤْذِيْ جَارَهُ، وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْئٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits 8
يَا أَسْمَاءُ! إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيْضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا
Artinya: “Wahai Asma’! Sesungguhnya apabila seorang wanita telah haidh (sudah baligh), maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini.” (HR. Abu Dawud)
Kemudian Rasulullah SAW berisyarat ke wajah dan kedua telapak tangan beliau. Artinya jika wanita telah haid, maka wajib menutup auratnya.
Hadits 9
مَنْ رَزَّقَهُ اللَّهُ امْرَأَةً صَالِحَةً , فَقَدْ أَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ , فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي الشَّطْرِالثَّانِي
Artinya: “Barang-siapa yang di beri Allah rezeki berupa isteri sholehah, maka sungguh Allah telah menolongnya mendapat separuh dari agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah untuk memperoleh separuh yang lainnya.” (H.R. at-Thabrani dan al-Hakim)
Hadits 10
اَلْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ، إِنْ أَقَمْتَهَـا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا، وَفِيْهَا عِوَجٌ
Artinya: “Wanita itu seperti tulang rusuk, jika engkau luruskan (tegakkan), engkau mematahkannya dan jika engkau bersenang-senang dengannya, maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan di dalamnya ada kebengkokan“. (HR. Bukhari)
Hadits 11
خُلِقَتِ الْمَرْأَةُ مِـنْ ضِلَعٍ، فَإِنْ تُقِمْهَا تُكْسِرْهَـا فَدَارِهَا، تَعِشْ بِهَا
Artinya: “Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk; jika kamu meluruskannya, maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.”(HR. al-Hakim)
Hadits 12
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
Artinya: “Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits 13
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
Artinya: “Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR. Ahmad)
Hadits 14
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
Artinya: “Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Hadits 15
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Artinya: “Pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, ‘Siapakah wanita yang paling baik?’ Jawab beliau, ‘Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai dan Ahmad)
Hadits 16
المَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمعٍ شَهِيدة
Artinya: “Wanita yang meninggal dunia karena melahirkan itu syahid.” (HR. Abu Daud)
Hadits 17
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Artinya: “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian kepada siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits 18
Dari Mu’wwiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi lalu berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ، فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Artinya: “Wahai Rasulullah! Aku ingin ikut dalam peperangan dan aku datang untuk meminta pendapatmu. Maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Apakah kamu masih memiliki ibu?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Tetaplah engkau bersamanya! Karena sesungguhnya surga itu ada di bawah kedua kakinya’.” (HR. Imam an-Nasa’i, al-Hakim, dan at-Thabrani)
Hadits 19
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا
Artinya: “Ada dua golongan penghuni Neraka, yang belum pernah aku lihat, yaitu (1) Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuk manusia dengannya. Dan (2) wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, ia berjalan berlenggak-lenggok menggoyangkan (bahu dan punggungnya) dan rambutnya (disasak) seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium baunya Surga, padahal sesungguhnya baunyaa Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Hadits 20
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Artinya: “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. al-Bukhari, abu Dawud,dan at- Tirmidzi)
Hadits 21
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يُؤْذِيْ جَارَهُ، وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah itulah beberapa hadits yang berkaitan dengan wanita dalam Islam. Hanya beberapa namun bisa dijadikan sebagai bahan untuk berdakwah atau menguatkan tentang pendapat berdasarkan hadits. Masih sangat banyak hadits-hadits lainnya yang tidak dituliskan dalam artikel kali ini. Semoga dari 21 Hadits Tentang Wanita Dalam Islam ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian. Salam ukhuwah 🙂