Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga? Harus!!! – Tidak sedikit wanita yang lebih bangga menyebutkan profesinya sebagai wanita karir, baik itu guru, sekretaris, karyawan sebuah perusahaan besar, manager, atau profesi lainnya daripada menyebut dirinya sebagai ibu rumah tangga.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)
Dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya. Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya.” (HR. Bukhari)
Pekerjaan ibu rumah tangga seutuhnya adalah suatu pekerjaan yang sangat mulia. Dalam satu hari harus merangkap berbagai macam pekerjaan. Dari bangun lebih awal, bersihin rumah, cucian piring, baju-baju kotor, mengumpulkan dan membuang sampah, membuatkan sarapan, menyiapkan segala kebutuhan suami dan anak, menjemur pakaian, mengantar anak ke sekolah, membantu tugas-tugas suami, tugas sekolah anak dan masih banyak lainnya.
Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga? Harus!!!
Bangga menjadi ibu rumah tangga? Harus!!! kenapa?karena pekerjaan itu sungguh mulia dan sesuatu yang mulia itu tidak dapat dinilai dengan nominal, tetapi dibalas dengan pahala yang berbuah Surga. Surga itu kekal abadi dan tidak ada habisnya.
Lihat bagaimana seorang pembantu rumah tangga, mereka bekerja dari pagi sampai malam untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah dan melayani majikannya demi uang. Tapi ibu rumah tangga yang mengurus segala keperluan suami dan anak, mengurus dan mengkondisikan rumah, mengatur keuangan keluarga, dan melayani segala kebutuhan bersama tanpa ada imbalan atau gaji sepeserpun. Namun Allah SWT. yang akan menggajinya dengan limpahan pahala dan Surga.
Lihat bagaimana istimewanya seorang wanita yang sudah berumah tangga dalam Islam, sholatnya, ibadahnya, membantu suami dan anak dalam meningkatkan ibadah dan dalam hal muamalah, mengandung, melahirkan, memberikan ASI, mendidik anak sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah saw., melayani suami, mencucikan pakaian suami dan lain sebagainya adalah ibadah yang pahalanya sungguh luar biasa.
“Tapi saya gak pede hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga saja, kesannya kok rendah banget ya? sekolah tinggi-tinggi, IPK cumlaude ko cuma jadi ibu rumah tangga, nanti ilmunya ga bermanfaat lagi, trus gelar sarjananya dikemanain?“.
Astaghfirullah Rendah? Apanya sih yang rendah, ga manfaat bagaimana? Siapa yang berani me-judge surga itu rendah? Surga itu tidak akan bisa diperoleh hanya dengan angan-angan saja tanpa kita melakukan apa yang sudah menjadi syaratnya.
“Tahu cuma jadi ibu rumah tangga aja buat apa sekolah tinggi-tinggi, menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan biaya.” Please itu hanyalah pendapat mereka yang tidak tahu betapa penting dan butuhnya sosok ibu yang cerdas, pandai, pintar, memiliki pola pikir yang hebat, disiplin, produktif, bertanggung jawab, berwawasan luas dan lain sebagainya. Justru akan lebih bangga menjadi seorang ibu yang berpendidikan tinggi, karena anak-anaknya akan terdidik oleh sarjana atau master sejak dini.
Bukan merendahkan babysitter ataupun pembantu. Boleh mencari pembantu untuk membantu meringankan tugas rumah yang seabrek-abrek. Tapi tetap, ibu rumah tangga sangat berperan dalam mengkondisikan rumah. Dan kita tidak boleh minder menjadi ibu rumah tangga. Yang terpenting adalah sudahkah menjadi ibu rumah tangga yang hebat, profesional dan handal?
Jika ingin membantu suami dalam mencari nafkah, bisa dilakukan dengan cara-cara yang tidak menyita banyak waktu untuk keluarga, misalnya menjadi seorang guru, usaha sampingan yang bisa dikerjakan lewat media sosial atau online, dan pekerjaan lain yang tidak melepaskan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.
Demikianlah uraian tentang Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga? Harus!!!, semoga bermanfaat dan tidak ada lagi sahabat muslimah yang malu hanya karena berprofesi sebagai ibu rumah tangga saja. Kecuali menjadi ibu rumah tangga yang totalitasnya dalam mengurus rumah kurang, seperti jarang melayani suami (segala kebutuhannya baik makanan, pakaian, kebutuhan biologisnya, dll), serta kurangnya mengurus anak (baik dalam segi mendidik, mengasuh, memberikan dan menyiapkan makanan, perhatian, mencucikan pakaiannya, kasih sayang, dll).