4 Sebab Terkabulnya Doa Dan Penghalangnya – Sahabat Muslimah, Doa termasuk ibadah yang paling agung dan sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Doa juga bukan hanya sekedar permohonan yang diucapkan secara lisan. Akan tetapi, terdapat beberapa syarat dan kondisi tertentu sehingga dalam doa kita dapat dikabulkan.
Nah, apa saja sih ketentuan terkabulnya doa? serta apa saja penghalang agar doa kita terkabul?. untuk lebih jelasnya kita lihat penjelasan berikut.
4 Sebab Terkabulnya Doa Dan Penghalangnya
Setiap sesuatu yang akan kita kerjakan pasti akan ada syarat atau ketentuan yang harus dipenuhi, apalagi akan sesuatu yang kita inginkan.
Sebab-sebab Terkabulnya Doa
Dalam Islam ada beberapa ketentuan agar doa seseorang dapat terkabul yaitu :
Dilakukan dengan ikhlas dan istiqomah
Pertama, mengikhlaskan doa tersebut hanya untuk Allah SWT, konsisten (istiqamah) dan menjauhi dari segala kemusyrikan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Mu’min ayat 14 yaitu;
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya : “Maka berdoalah (sembahlah) Allah Ta’ala dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
Sebab itu tauhid (ikhlas) merupakan syarat utama terkabulnya doa tersebut. Karena tauhid akan mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala dan juga sebagai sarana (wasilah) dikabulkannya doa seorang hamba.
Khusyu’, yakin dan sepenuh hati
Kedua, berdoalah kepada Allah SWT. dengan sepenuh hati, dengan menghadirkan hati kita dalam doa semoga Allah Ta’ala mengabulkan doa kita. Janganlah berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.
Rasulullah Saw. bersabda :
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Artinya : “Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling.”(HR. Tirmidzi dan Al-Hakim).
Sebut asma’ Allah yang baik
Ketiga, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan nama dan sifat-sifat Allah Swt, contohnya yaa Rahmaan, yaa Rahiim, yaa rozak, dan sebagainya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-A’raf ayat 180 yaitu:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
Artinya : “Hanya milik Allah-lah nama-nama yang husna. Maka berdoalah dengan menyebut nama-nama yang husna itu.”
Berdoa di waktu yang mustajab
Keempat, mencari waktu-waktu yang merupakan waktu istimewa dapat terkabulnya doa. Sebagai seorang muslim adalah berdoa secara terus-menerus di mana dan dalam waktu kapan pun. Akan tetapi, seorang muslim juga harus tahu dan memperhatikan waktu-waktu khusus yang lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan.
Contohnya, ketika bersujud dalam sholat, di waktu sepertiga malam, diwaktu hari jumat atau di bulan Ramadhan, lebih khusus lagi pada waktu sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu-waktu istimewa, sehingga hendaknya kita lebih banyak berdoa di waktu-waktu tersebut dibandingkan di waktu lainnya.
Baca selengkapnya: 11 Waktu Yang Paling Baik Dan Mustajab Untuk Berdoa
Penghalang Terkabulnya Doa
Kita juga harus menghindari penghalang yang bisa menghambat terkabulnya doa kita, sehingga doa yang kita inginnkan tidak dikabulkan. Adapun beberapa penghalang terkabulnya doa yaitu :
Tidak khusyu dan lalai dalam berdoa.
Hati yang lalai dan berpaling ketika berdoa kepada Allah Ta’ala, sebagaimana telah dijelaskan pada poin sebelumnya, adalah salah satu penyebab sulitnya doa terkabulkan.
Menggunakan sesuatu dan makan minum dari jalan yang haram.
Dan selanjutnya penghalang terbesar terkabulnya doa adalah memakan harta atau barang haram. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.:
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟
Artinya :”Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya menjadi kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat kedua tangannya ke langit dan berdoa, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.’ Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya.” (HR. Muslim no. 1015).
Tergesa-gesa dalam berdoa.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ دَعَوْتُ و دَعَوْتُ و دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي
Artinya :”Dikabulkan do’a seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru, (dimana) ia berkata : “Aku sudah berdo’a, berdoa, berdoa namun belum dikabulkan do’aku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meminta sesuatu yang berdosa memutuskan silaturahim.
Sabda Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasalam :
لا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ
Artinya :”Senantiasa do’a seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk meminta berbuat dosa atau memutuskan silaturahim.” (HR. Muslim)
Gemar melakukan maksiat dan perbuatan yang diharamkan.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa do’a yang bermanfaat untuk orang tua adalah do’a anak sholeh sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam:
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya : “Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim)
Meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar berbuat maksiat.
Rasulullah SAW bersabda :
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ وَلْتَنْهَوُنَّ عَنِ اْلمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَاباً مِنْهُ ثُمَ تَدْعُوْنَهُ فَلا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
Artinya: “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdo’a kepada-Nya, tetapi tidak dikabulkan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Tidak bersungguh-sungguh dalam berdo’a.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا دَعَوْتُمُ اللهَ فَاعْزِمُوْا فِي الدُّعَاءِ وَلا يَقُوْلَنَّ أَحَدُكُمْ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِيْ فَإِنْ اللهَ لا مُسْتَكْرِهَ لَهُ
Artinya : “Apabila seseorang dari kamu berdo’a dan memohon kepada Allah, janganlah ia mengucapkan : ‘Ya Allah, ampunilah dosaku jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika engkau kehendaki ‘. Akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam berdo’a. Sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksa-Nya.” (HR. Al-Bukhari)
Terkadang, kecintaan seseorang terhadap harta mendorongnya untuk memperoleh harta tersebut dari cara yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam islam. Sehingga menjadi tidak bisa membedakan antara yang halal dan haram. Seperti melakukan penipuan, memakan harta riba atau harta suap, dan cara-cara lainnya yang diharamkan oleh syariat. Demikian pula harus menjauhi memakan yang diharamkan, seperti babi atau khamr. Wallahu a’lam.
Dengan kita mengetahui apa saja ketentuan dan penghalang terkabulnya doa. Semoga kita menjadi muslim yang lebih hati-hati lagi dalam melakukan segala sesuatu sesuai ketentuan dalam islam. Oleh sebab itu sahabat muslim, mari kita jaga apa yang masuk kedalam tubuh kita dan apa yang kita terima dari orang lain. Agar kita terhindar dari sebab terhalangnya doa dan selalu berusaha ikhtiar dan tawakal kepada Allah Swt.
Demikian penjelasan singkat tentang 4 Sebab Terkabulnya Doa Dan Penghalangnya semoga dapat menambah galeri ilmu dan pengetahuan baru bagi sahabat yang belum diketahui. Salam ukhuwah 🙂