3 Ciri Orang Munafik Dalam Islam Yang Harus Diwaspadai – Kali ini saya tertarik untuk membahas tentang sifat, tanda atau ciri orang munafik. Sebelum membahas lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui apa sih munafik itu?
Yupz, kata munafik yang sering kali dilontarkan dari lisan orang-orang biasanya karena orang yang berkata itu sedang berbohong, antara hati dan lisan yang tidak sesuai. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan tentang munafik berikut ini.
3 Ciri Orang Munafik Dalam Islam Yang Harus Diwaspadai
Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits tentang ciri atau tanda orang munafik itu ada 3. Jika salah satunya kita melakukan, itu berarti kita termasuk juga orang yang munafik. Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian Munafik
Munafik adalah orang yang memiliki sifat nifaq. Nifaq artinya menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kebatilan. Sifat yang merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran Islam, namun sebenarnya hati mereka mengingkarinya. Munafik adalah penyakit hati yang sangat berbahaya dan membinasakan.
Ibnu Juraij berkata: “Orang munafik adalah orang yang ucapannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya dan kehadirannya menyelisihi ketidak adaannyaa”.
Ciri Orang Munafik Dalam Islam
Rasulullah saw. bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yakni jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya ia berkhianat”. (HR. Bukhori)
Jika berbicara ia berdusta
Seseorang yang ketika berbicara atau berkata tidak sesuai dengan hati dan kenyataan berarti ia telah melakukan suatu kebohongan, sehingga ia termasuk golongan orang munafik. Berbohong inilah yang sudah banyak sekali terjadi di kalangan kita.
Adapun berbohong itu ada yang dibolehkan dan ada juga yang dilarang. Berbohong yang dilarang tentunya mengarah kepada hal negatif. Sedangkan berbohong yang diperbolehkan tentunya yang mengarah pada hal yang positif.
Contoh berbohong yang dibolehkan seperti : Berbohong untuk mendamaikan seseorang yang saling salah paham, Berbohong dalam keadaaan terjepit misalnya ketika ada orang yang terjebak di rumah kita dan ia sedang dicari orang dan akan dibunuh, maka kita boleh bilang tidak ada dia di rumah kita untuk menyelamatkan sesorang tersebut agar tidak ketahuan. Berbohong dalam mengeratkan hubungan suami istri dan lain sebagainya yang pasti semuanya untuk kebaikan dan menyelamatkan.
Jika berjanji ia mengingkari
Seseorang yang mengingkari suatu perjanjian berarti ia termasuk orang munafik. Bagaimana jika kita hendak berjanji dan takut jika ingkar janji?, jangan lupa untuk mengucapkan terlebih dahulu kata”InsyaaAllah“, contohnya: “InsyaaAllah saya akan datang jika tidak ada suatu halangan apapun“. Berjanji tetapi didalam hati ia berniat untuk tidak menepatinya, ini yang dosa. Namun jika sudah berjanji, hati berniat untuk menepatinya, namun kenyataannya tidak ada kemampuan untuk menepatinya, maka baginya tidaklah berdosa.
Contoh, berjanji untuk hadir di acara pengajian, namun tiba-tiba hujan besar, banyak petir dan kilat yang tidak memungkinkan untuk bisa hadir, maka baginya tidak berdosa.
Jika dipercaya ia berkhianat
Suatu amanah yang dipercayakan kepada seseorang, namun kenyataannya ia tidak mampu menjaga amanah yang dititipkannya, berarti ia termasuk golongan orang munafik.
Maka, berhati-hatilah dengan sifat dan penyakit ini. Sifat Nifaq ada 2 macam, yaitu nifaq akbar dan nifaq asghar. Kemunafikan akbar disebut juga kemunafikan i’tiqadi (keyakinan/aqidah) yaitu menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman. Sedangkan kemunafikan asghar disebut juga kemunafikan ‘amali (perbuatan) yaitu menampakkan lahiriah yang baik dan menyembunyikan kebatilannya.
Ketiga ciri munafik yang telah dibahas diatas termasuk kemunafikan asghar. Kemunafikan asghar bisa terjadi pada orang yang beriman, tetapi pelaku kemunafikan akbar tidak terjadi pada orang beriman.
Ibnu Rajab rahimahullah menyimpulkan bahwa kemunafikan asghar semuanya kembali kepada berbedanya seseorang ketika sedang sendiri dan ketika terlihat (bersama) orang lain, sebagaimana dikatakan oleh Hasan Al-Bashri rahimahullah.
Nah itulah pembahasan singkat tentang 3 Ciri Orang Munafik Dalam Islam Yang Harus Diwaspadai bagi orang-orang Mukmin. Semoga kita selalu berusaha berbenah diri, bertaubat dari segala ucapan yang dusta, bisa amanah dalam menjaga kepercayaan dan tetap istiqomah berada di jalan yang benar. Semoga bermanfaat 🙂