18 Nama Bulan Rajab
[LENGKAP] 18 Nama Bulan Rajab dengan Artinya – Catatanmoeslimah.Com – Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (ka meninggal 852 H/1449 M), seorang ulama hadits Syafi’i, penulis kitab Fathul Bari, ahli tafsir Shahih Bukhari yang paling otoritatif, secara khusus menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan bulan Rajab .
Dalam kitabnya Tabyinul ‘Ajab bima Warada fi Syahri Rajab, beliau secara khusus menjelaskan keutamaan bulan Rajab; jelaskan mana hadits yang shahih dan mana yang bermasalah. Motivasi penulisan, sebagaimana dijelaskan dalam pembukaan buku ini, karena banyaknya pertanyaan dan permintaan dari jemaah dan sahabatnya untuk mengumpulkan hadits-hadits tentang bulan Rajab dan keutamaannya, puasa, shalat di bulan khusus Rajab dan penjelasan tentang kualitas sanad haditsnya, apakah shahih atau bermasalah?
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengutip perkataan Ibnu Dihyah untuk menjelaskan kata Rajab ditinjau dari isytiqaq atau akar kata, dan artinya.
قال ابن دحية: رجب. جمعه أرجاب، ورجبانات، وأرجبة وأراجب ورجابي
Artinya, “Ibnu Dihyah berkata: ” kata rajab jamaknya adalah “arjab, rajabanat, arjabah, arajib dana rajaba”.
Ia melanjutkan perkataannya:
قال. وله ثمانية عشر اسما: الأول: رجب؛ لأنه كان يرجب في الجاهلية، أي يعظم. الثاني: الأصم؛ لأنه ما كان تسمع فيه قعقعة السلاح.الثالث: الأصب؛ لأنهم كانوا يقولون: إن الرحمة تصب فيه.الرابع: رجم – بالميم – لأن الشياطين ترجم فيه.الخامس: الشهر الحرام.السادس: الحرم، لأن حرمته قديمة.السابع: المقيم؛ لأن حرمته ثابتة.الثامن:المعلى؛ لأنه رفيع عندهم.التاسع: الفرد، وهذا اسم شرعي. العاشر: منصل الأسنة، ذكره البخاري، عن أبي رجاء العطاردي. الحادي عشر: منصل الآل، أي الجواب. وقع في شعر الأعشى.الثاني عشر: منزع الأسنة.الثالث عشر: شهر العتيرة؛ لأنهم كانوا يذبحون.الرابع عشر: المبرى. الخامس عشر: المعشعش.السادس عشر: شهر الله. هذه ستة عشر: ثم ذكر ابن دحية.السابع عشر: سمي رجبا؛ لترك القتال: يقال. أقطع لله الرواجب. الثامن عشر: سمي رجبا؛ لأنه من الرواجب. وهذان ليسا اسمين زائدين، بل هذا اختلاف في اشتقاق اسم رجب
Artinya, “Menurutnya rajab mempuyai 18 nama sebagai berikut:
1. Rajab (mulia, agung), karena orang-orang di masa Jahiliah mengagungkannya.
2. Al-Asham (tuli), karena di bulan ini tidak terdengar suara gemerincing senjata tajam dalam peperangan.
3. Al-Assab (berlimpah), karene mereka berkata: “Sesungguhnya rahmat dilimpahkan di bulan Rajab.”
4. Rajam, karena setan dirajam atau dilaknat di bulan Rajab.
5. Syahruh haram (bulan yang suci).
6. Al-Haram (suci) karena kesucian atau keaguang bulan Rajab telah ditetapkan dari dulu.
7. Al-Muqim (yang mentap), karena kesucian bulan Rajab telah ditetapkan.
8. Al-Ma’ali (yang luhur), karena bulan Rajab itu mulia atau diagungkan mereka.
9. Al-Fardu (tunggal), dan ini adalah nama syar’i.
10. Munshal Asinnah (kepala tombak atau mata tombak), karena mereka mencopot kepala atau mata tombak mereka. Penamaan ini disebutkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abi Raja’ Al-‘atharidi.
11. Munshal Āli, yakni jawaban. Penaman ini terdapat dalam Syi’ril A’sya.
12. Manza al-Asinnah, (mencabut mata tombak).
13. Al-‘Atirah, (menyembelih), karena mereka menyembelih hewan.
14. Al-Mabari (meruncingi).
15. Al-Mu’asy’asy, (bersarang).
16. Syahrullah, bulan Allah.
17. Dinamakan Rajab karena orang-orang meninggalkan peperangan. Dikatakan “Aqta’a lillahi ar-rawajib” memotong sendi ujung jari karena Allah.
18. Dinamakan Rajab karena berasal dari kata “rawajib”. Dua nama terakhir bukanlah nama tambahan, namun karena perbedaan asal kata Rajab. (Ibn Hajar Al-‘Asqalani, Tabyinul ‘Ajab bima Warada fi Syahri Rajab, [Medinah, Muassasah Qurthubah] halaman 21-22).
Banyaknya nama bulan Rajab sebagaimana tersebut di atas sudah cukup untuk membuktikan keagungan bulan Rajab. Dalam sebuah peribahasa dikatakan:
كثرة الاسماء تدل على شرف المسمى
Artinya, “Banyaknya nama menunjukkan atas mulianya yang diberi nama”. Wallahu a’lam.